Minggu, 29 Januari 2012

Katakan Cinta Dengan Cincin

MEMILIH cincin tunangan memang bukan perkara mudah. Apalagi, cincin yang akan Anda berikan merupakan perlambang cinta Anda padanya. Agar cincin pertunangan dapat mewakili hati, cinta dan keseriusan Anda padanya, berikut ini tip yang dapat dicoba.

Kepribadian

Pilihlah sebuah cincin yang sesuai dengan kepribadian kekasih Anda serta selera dirinya. Jika dia tipe yang cukup konservatif, maka cincin berlian “single solitaire” dengan ornamen pita emas putih atau kuning bisa menjadi pilihan terbaik. Sebaliknya, jika dia termasuk yang senang dengan cita rasa fesyen yang berkelas, maka berikanlah model yang lebih modern, misalnya berbentuk pir atau zamrud.

Perhatikan potongan dan warnanya

Hal utama yang perlu Anda putuskan pada saat memilih cincin berlian untuk pasangan adalah perhatikan potongannya, warna, serta kilau dari berlian tersebut. Dengan model yang Anda pilih, maka bentuknya pun harus sesuai dengan pilihan Anda. Selain itu, jangan lupakan juga soal warna. Ada warna langka dalam berlian seperti merah atau biru, di mana harganya sangat mahal. Anda perlu memertimbangkan elemen tersebut agar mendapatkan cincin yang sesuai dengan karakter pasangan sekaligus bujet Anda.

Bujet

Pria perlu memikirkan hal ini. Anda tak harus menghabiskan gaji dan tabungan untuk sebuah cincin tunangan. Anda perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan tanpa menepikan urusan model dan sisi romantis yang lekat dengan momen berbahagia tersebut.

Gunakan insting

Percayakan insting Anda ketika memilih sebuah cincin tunangan. Jika dilanda kebingungan, jangan sungkan untuk melibatkan kekasih untuk memilih cincin tersebut mengingat itu merupakan cincin yang akan dipakainya. Jadi, jangan lupakan sinergi satu sama lain dalam hal tersebut. (Okz/Van)

Senin, 23 Januari 2012

tips memilih cincin kawin

Anda tengah menanti hari bahagia dengan pasangan? Tentu tidak lupa memilih cincin kawin sebagai tanda cinta dan komitmen Anda. Berikut ini tips memilih cincin kawin untuk hari bahagia Anda.

Memilih lambang cinta seumur hidup dengan pasangan tentunya tak bisa disepelekan begitu saja. Berikut langkah-langkah yang disarankan eHow, agar Anda dan pasangan tidak salah pilih.
1. Pilih berdua dengan pasangan

Cincin kawin akan dipakai tidak hanya oleh Anda namun juga pasangan. Alangkah baiknya untuk menentukan modelnya berdua, agar sesuai dengan keinginan bersama.

2. Pertimbangkan gaya hidup sehari-hari

Sesuaikan cincin pilihan Anda dengan gaya hidup sehari-hari. Jangan sembarangan memilih hanya karena cincin itu terlihat cantik di etalase. Ingatlah, cincin ini akan melingkar di jari manis Anda seumur hidup. Jangan sampai model cincin yang salah malah membuat Anda kesulitan nantinya.

3. Pilih batu mulia

Cincin kawin tak selalu dihiasi dengan berlian saja. Anda bebas memilih batu mulia lain yang sesuai dengan kepribadian dan minat Anda. Mirah delima, jamrud atau safir juga bisa jadi pilihan.

4. Pilih warna dan jenis logam mulia

Dewasa ini cincin kawin tak selalu berwarna emas yang seragam. Anda bisa memilih warna emas yang sesuai dengan kegemaran; kuning, tembaga atau putih. Jika tak ingin memilih cincin dengan logam mulia emas, Anda juga bisa memilih bahan lain, misalnya dari bahan titanium yang kini tengah menjadi trend.

5. Pilih toko perhiasan yang terpercaya

Belilah cincin kawin di toko perhiasan yang sudah teruji kualitasnya. Pastikan berat emas dan kualitas batu mulia yang ditawarkan sesuai dengan yang ditawarkan.

Sebagai masukan, jangan terburu-buru saat memilih cincin kawin. Carilah referensi sebanyak-banyaknya, dan jangan malas untuk mendatangi banyak took perhiasan demi mendapatkan lambang cinta yang terbaik.

sumber:yahoo/Amelia Ayu Kinanti

Kamis, 05 Januari 2012

Tentang Perak

Sejarah
(Anglo-Saxon, Seolfor siolfur; Latin argentum). Perak telah dikenal sejak jaman purba kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM.

Sumber-sumber
Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk menambang perak. Di dunia belahan barat Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan negara-negara penghasil perak.

Produksi
Perak juga dapat diambil dalam proses pemurnian tembaga secara elektrolisis. Perak yang dijual secara komersil mengandung setidaknya 99.9% perak. Perak murni dengan kandungan 99.999+% juga tersedia secara komersil.

Sifat-sifat
Perak murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih keras dibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan hanya oleh emas dan mungkin palladium. Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil. Elemen ini sangat stabil di udara murni dan air, tetapi langsung ternoda ketika diekspos pada ozon, hidrogen sulfida atau udara yang mengandung belerang. 

Kegunaan
Perak sterling digunakan untuk perhiasan, perabotan perak,cincin perak, dsb. dimana penampakan sangat penting. Campuran logam ini biasanya mengandung 92.5% perak, dengan sisanya tembaga atau logam lainnya. Perak juga merupakan unsur penting dalam fotografi, dimana sekitar 30% konsumsi industri perak digunakan untuk bidang ini. Perak juga digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan perak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak. Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical deposition, electrode position atau dengan cara penguapan. Ketika perak baru saja didepositkan, lapisan ini merupakan reflektor cahaya paling baik. Tapi lapisan ini juga cepat rusak dan ternoda dan kehilangan reflektivitasnya. Walau lapisan perak bagus untuk cahaya, ia sangat buruk untuk memantulkan sinar ultraviolet. Silver fulminate, bahan peledak yang kuat, kadang-kadang terbentuk saat pembentukan perak. Silver iodide digunakan untuk membuat hujan buatan. Silver chloride memiliki sifat-sifat optikal yang unik karena bisa dibuat transparan. Silver nitrate, atau lunar caustic, yang merupakan senyawa perak yang penting banyak digunakan di bidang fotografi. Selama beratus-ratus tahun, perak telah digunakan sebagai bentuk pembayaran dalam bentuk koin oleh banyak negara. Belakangan ini sayangnya, konsumsi perak telah jauh melebihi produksi.

Penanganan
Walau unsur perak itu sendiri tidak beracun, banyak senyawa garamnya sangat berbahaya. Exposisi pada perak (baik logam maupun senyawa-senyawanya yang dapat larut) di udara jangan sampai melebihi 0.01 g/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu). Senyawa-senyawa perak dapat diserap dalam sistim sirkulasi tubuh dan hasil reduksi perak dapat terdepositkan pada banyak jaringan tubuh. Sebuah kondisi (argyria) dapat menimbulkan pigmen-pigmen abu-abu pada kulit tubuh dan selaput-selaput mucous. Perak memiliki sifat-sifat yang dapat membunuh bakteri tanpa membahayakan binatang-binatang besar.

Senin, 02 Januari 2012

Cincin a la Archduke Maximilan

Cincin Pertunangan

Archduke Maximilian dari Austria, merupakan soosk yang perlu “disalahkan” karena memperkenalkan dan mempopulerkan cincin berlian. Tahun 1477, Maximilian menghadiahkan kekasihnya, Mary of Burgundy sebuah cincin berlian dan saat itulah istilah cincin pertunangan mulai muncul.

Berbeda lagi dengan tradisi bertukar cincin di acara pernikahan. Tradisi ini pertama kali diperkenalkan oleh gereja Yunani Orthodox sekitar tahun 1300-an. Dan sebagai informasi, cincin sebagai simbol pernikahan masuk ke tanah Paman Sam pada tahun 1940-an.

Cincin pun sampai saat ini tetap dijadikan simbol pernikahan. Dan walaupun setiap jamannya, bentuk cincin pernikahan berubah mengikuti trend. Namun makna yang terkandung dalam cincin ini tentunya tidak berubah, yaitu sebagai pengikat, simbol pernikahan yang seharusnya tidak boleh berakhir sama seperti bentuk cincin yang tidak memiliki akhir.